19 Juni 2008

TERIMA KASIH

Assalamu 'alaikum wr.wb.

Episode 1
Sehabis isi bensin, saya ucapkan terima kasih. Ada yang tanya, kok anda yang ucapkan terima kasih? Spontan saja, sebenarnya, tapi ada juga alasannya kalau mau dirasionalisasikan. Saya berterima kasih karena kendaraan saya sudah diisi dengan baik oleh petugas itu, meskipun saya musti membayar untuk bensin yang saya beli. . Andai dalam hubungan jual beli menurut anda seharusnya penjual yang mengucapkan terima kasih, toh dia hanya pegawai, toh dia bukan pemilik pom bensin yang mendapat keuntungan atas penjualan bensin itu. Jadsi saya merasa pantas berterima kasih kepadanya. Memang, kadang orang juga bertanya, apakah kepada seseorang yang menjalankan kewajibannya pantas disampaikan terima kasih? Saya kira anda setuju, ungkapan terima kasih pantas diberikan kepada mereka yang menjalankan tugasnya dengan baik, walaupun hal itu adalah kewajibannya. Tidak mesti menunggu orang itu memberikan lebih dari sekadar kewajibannya.
Saya jadi ingat, Muhammad saw, pernah ditanya, mengapa beliau masih rajin shalat malam (tahajjud), walaupun sebagai Rasul beliau dijamin masuk surga? Jawaban beliau pantas membuat kita berintrospeksi : "Apakah aku tidak boleh menjadi orang yang berterima kasih?".
Episode2
Anak saya pernah menegur saya karena mengucapkan terima kasih. Katanya: Bi, jangan biasa katakan teriam kasih, tapi katakan jazaakumullah. Saya tertegun, benar juga, karena ungkapan doa jazaakumullahu khoiron katsiro adalah doa yang pantas kita berikan kepada orang yang berbuat baik kepada kita, intinya semoga Allah membalas kebaikannya dengan kebaikan yang banyak. Tapi, ups, nanti dulu. Bukankah kita tetap harus berterima kasih kepada orang tersebut. Hanya saja anjuran anak saya benar, jangan hanya berterima kasih, tapi doakan jugamereka yang memberikan kebaikan kepada kita.
Episode 3
Terima kasih sayua ucapkan kepada anda yang sudi membaca kata-kata ini. Bukan menggurui, tapi saya memang guru. Saya mengajar di Fakultas Kedokteran UMY. Juga ngajar ngaji, karena mengajar adalah cara belajar yang sangat efektif. Jadi sambil ngajar kita terus belajar. Kata DIA, jadilah anda orang yang Robbani, karena selalu mengajarkan Kitab Suci dan kalian sendiri terus mentadarusinya.
Wallahu a'lam muga jadi media komunikasi dan saling mengisi di antara kita.

Wassalamu 'alaikum wr.wb.