13 Juli 2008

BILA NYERI DATANG

Rasa nyeri kadang disebut sakit, atau rasa sakit, untuk kesepakatan saya mengusulkan untuk menggunakan istilah nyeri (bahasa Inggrisnya pain), karena istilah sakit lebih tepat digunakan untuk menggambarkan kondisi tak sehat, seperti ungkapan "Temanku sedang sakit". Adapun penyakit (disease) dalam pembahasan ilmu kedokteran atau kesehatan merujuk pada suatu diagnosis, misalnya "penyakit jantung koroner".
Adanya rasa nyeri merefleksikan adanya masalah, dari masalah yang sederhana atau kompleks. Tusukan pada kulit atau kontak kulit dengan benda tajam lain atau panas akan menyebabkan timbulnya rasa nyeri. Nyeri otot dada dapat menyebabkan rasa nyeri, namun nyeri di dada juga dapat disebabkan oleh masalah yang lebih serius, misalnya masalah di jantung.
Kemampuan merasakan sensasi nyeri kadangkala berkurang, misalnya pada orang yang mempunyai penyakit kencing manis (diabetes mellitus, lazim disingkat DM), sehingga respons menghindar terhadap rasa nyeri dapat berkurang. Karenanya, pengidap DM kerap kali terlambat menyadari adanya luka di kaki. Bagi kita yang masih dapat merasakan nyeri, rasanya pantas untuk terus bersyukur kepada Allah. Nyeri ternyata dapat menjadi sahabat kita, karena dia memberi tanda (signal atawa sinyal) adanya bahaya yang mengintai kita.
Ada doa yang baik dibaca apabila kita diserang rasa nyeri. Bismillah bismillah bismillah, audzu biizzatillahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadliru. Bismillah, aku berlindung kepada izzh Allah dan kudrat-Nya dari apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi. Secara umum, dapat difahami maknanya, bahwa kita berlindung dari kejelekan apa yang sedang terjadi (rasa nyeri itu sendiri) dan apa yang mungkin akan terjadi kemudian (semua kejelekan yang datang dari depan, belakang, kanan atau kiri kita, begitupun bahaya yang datang dari atas atau bawah kita). Pada bagian berikutnya, akan dikemukakan apa yang dapat ditangkap dari doa tersebut dari kacamata seorang dokter. Ilustrasi sederhana berikut mudah-mudahan bermanfaat untuk mendapatkan penghayatan lebih atas doa nyeri di atas.
Dimulai dari kasus yang sudah disinggung di depan, yakni masalah jantung. Rasa nyeri di dada dapat terjadi akibat penyempitan pembuluh darah jantung yang mengakibatkan turunnya suplai oksigen ke otot jantung (iskemia jantung). Iskemia jantung yang berat atau berulang-ulang dapat menyebabkan kematian sebagian otot jantung (infark) yang menimbulkan rasa nyeri yang lebih hebat. Karenanya, ketika membaca doa tersebut, ada kesadaran yang hadir pada pembacanya : aku berlindung kepada Allah atas kemungkinan iskemi jantung yang sedang terjadi dan juga dari kemungkinan infark jantung yang akan terjadi. Kesadaran ini seyogyanya menyarankan kepada pembacanya untuk segera memeriksakan diri apabila diserang nyeri dada. Pemeriksaan elektrokardiografi mungkin diperlukan untuk mendeteksi apa yang sedang terjadi dan kemungkinan yang akan terjadi.
Luka bakar, selain luasnya, juga perlu diperhatikan dalamnya lapisan kulit atau jaringan tubuh yang terkena. Ketika doa nyeri dibaca pada kasus luka bakar, sebuah kesadaran hadir, bahwa selain kerusakan lapisan yang telah terjadi (maa ajidu) dan menimbulkan rasa nyeri, luka bakar dapat merambat ke lapisan yang lebih dalam ( wa uhaadliru). Karenanya, perlu diambil tindakan untuk mencegah kerusakan yang lebih dalam, yakni segera dilakukan pendinginan dengan air mengalir, selain untuk mengurangi rasa nyeri, juga untuk menyerap panas. Tindakan pendinginan pada luka bakar merupakan tindakan pertama yang sangat penting, sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut oleh dokter. Pemberian pasta gigi bukan merupakan tindakan yang tepat, demikian pula kompres dengan air es juga perlu dihindari. Obat berupa salep diberikan setelah pendinginan kira-kira 15 menit. Tindakan lain akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan penilaian derajad luka bakarnya.
Nyeri perut pada tersangka penderita infeksi dengue merupakan tanda bahaya yang harus diperhatikan baik oleh penderita maupun dokter karena dapat merefleksikan adanya pembesaran hati (lazim pada penderita demam berdarah dengue), atau kemungkinan yang lebih berat, seperti perdarahan dalam perut.
Nyeri di perut kanan bawah menjadi pertanda infeksi saluran kemih, keradangan organ pelvis (pada wanita), atau radang usus buntu (appendisitis). Karenanya pemberian obat pereda nyeri tidak selalu tepat sebelum suatu diagnosis ditegakkan atau langkah diagnostik dilakukan. Jadi, dalam kasus seperti ini, seyogyanya penderita tidak minum obat pereda nyeri (analgetika) sebelum mengunjungi dokter. Kesadaran yang diajarkan dalam doa nyeri mencegah kita untuk berhenti pada upaya penghilangan rasa nyeri, tetapi juga bersikap antisipatif terhadap kemungkinan apa yang ada di balik rasa nyeri itu.
Sebagai informasi tambahan, dapat dikemukakan, bahwa beberapa penelitian menunjukkan manfaat pemberian gula untuk mengurangi rasa nyeri. Madu, mungkin juga bermanfaat untuk mengurangi nyeri pada beberapa kasus. Analgetika (obat pereda nyeri) dapat diminum dengan memperhatikan beberapa hal seperti telah dikemukakan di atas.
Wallahu a' lam. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: